Strategies for Ratifying Marriage Agreements to Avoid Partnership Liabilities

Almaududi Almaududi; Shafira Hijriya

doi:10.25072/jwy.v7i2.4217

Strategies for Ratifying Marriage Agreements to Avoid Partnership Liabilities

Almaududi Almaududi, Shafira Hijriya

Abstract

This research aims to analyze the regulations and strategies for validating marriage agreements. This normative juridical research prioritizes secondary data as primary, secondary, and tertiary legal materials. Data was collected through document and literature studies and then analyzed qualitatively using a statutory and historical approach. The research findings indicate that the development of marriage agreement regulation can be categorized into three phases: before the enactment of Marriage Law, after the enactment, and after the Constitutional Court Decision No. 69/PUU-XIX/2016. Moreover, regulation remains unclear and has not been followed with legislation, giving rise to "strategies" to avoid partnership liabilities. One party may create a marriage agreement after entering into Marriage, and subsequently, that party only validates the marriage agreement before a notary (waarmerking).

Keywords

Liability; Partnership; Prenuptial or Postnuptial agreement; Validation strategies.

Full Text:

PDF

References

Afrianto, Eko, Yaswirman, and Neneng Oktarina. “Akta Perjanjian Perkawinan: Analisis Perbandingan Antara Hukum Islam Dan Hukum Hukum Positif Serta Kedudukanya Terhadap Harta Perkawinan.” Soumatera Law Review 3, No. 2 (2020): 197-212.

Andreas, Adhe. “Penerapan Perjanjian Kawin Berdasarkan Undang-Undang.” Repertorium 6, No. 2 (2017): 131-142. http://journal.fh.unsri.ac.id/index.php/repertorium/article/view/303.

Antakusuma, Made Topan, Dewa Gdde Rudy, and I Nyoman Darmadha. “Perlindungan Hukum Terhadap Harta Suami - Istri Dengan Adanya Perjanjian Kawin.” Ilmu Hukum 6 (2017): 1-5.

Arief, Hanafi. “Implementasi Yuridis Perjanjian Kawin Dalam Sistem Hukum Positif Di Indonesia.” Syariah Jurnal Hukum Dan Pemikiran 15, No. 2 (2016). https://doi.org/10.18592/syariah.v15i2.551.

Azrianti, Seftia. “Analisa Yuridis Perjanjian Perkawinan Dan Akibat Hukum Bagi Para Pihak Berdasarkan Kompilasi Hukum Islam Dan Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1974 Tentang Perkawinan.” Jurnal Pelita 1, No. 2 (2014): 209-34.

Badan Pusat Statistik. “Jumlah Perusahaan Menurut Provinsi.” Badan Pusat Statistik, 2021. https://www.bps.go.id/id/statistics-table/2/NDQwIzI=/jumlah-perusahaanmenurut-provinsi.html, accessed 5 July 2023.

Barkatullah, Abdul Halim, and Tavinayati Tavinayati. “Janji Kawin Dalam Perspektif Hukum Perdata.” Lambung Mangkurat Law Journal 5, No. 1 (2020): 25-41. https://doi. org/10.32801/lamlaj.v5i1.148.

Bintaranny, Kadek Megah, I Nyoman Putu Budiartha, and I Wayan Arthanaya. “Perlindungan Hukum Bagi Kreditur Bank Pada Perjanjian Kawin Dalam Perkawinan Campuran.” Jurnal Interpretasi Hukum 1, No. 1 (2020): 37-43. https://doi.org/10.22225/juinhum.1.1.2182.37-43.

Budiono, Herlien. Ajaran Umum Hukum Perjanjian Dan Penerapannya Di Bidang Kenotariatan. Bandung: PT Citra Aditya Bakti, 2009.

Dewi, Sonny. “Pertaruhan Esensi Itikad Baik Dalam Pembuatan Perjanjian Kawin Pasca Putusan Mahkamah Konstitusi Nomor 69/PUU-XIII/2015.” NOTARIIL Jurnal Kenotariatan 2, No. 1 (2017): 68-83. https://www.ejournal.warmadewa.ac.id/index.php/notariil/article/

view/179.

Edlynafitri, Sefira Rahmadika. “Pemisahan Harta Melalui Perjanjian Kawin Dan Akibat Hukumnya Terhadap Pihak Ketiga.” Lex Privatum 3, No. 1 (2015): 110-123.

Harahap, M Yahya. Hukum Acara Perdata. Jakarta: Sinar Grafika, 2014.

Harahap, Yuliana Duti, Budi Santoso, and Mujiono Hafidh Prasetyo. “Pendirian Perseroan Terbatas Perseorangan Serta Tanggung Jawab Hukum Pemegang Saham Berdasarkan Undang-Undang Cipta Kerja.” Notarius 14, No. 2 (2021):725-738. https://doi.org/10.14710/nts. v14i2.43800.

Mahole, Imanuel. “Kajian Yuridis Terhadap Putusan Mahkamah Konstitusi Nomor 14/PUU-XI/2013.” Lex Administratum Vol. 8 (2020): 65-77. https://ojs.unud.ac.id/index.php/kerthasemaya/article/view/52618.

Masri, Esther, and Sri Wahyuni. “Implementasi Perjanjian Perkawinan Sebelum, Saat Dan Sesudah Perkawinan.” Jurnal Kajian Ilmiah 21, No. 1 (2021): 111-120. https://doi.org/10.31599/jki.v21i1.310.

Murniati, Rilda. “Asas Tanggung Renteng Pada Bentuk Usaha Bukan Badan Hukum Dan Akibat Hukum Bagi Harta Perkawinan.” Cepalo 2, No. 2 (2019): 111-120. https://doi.org/10.25041/cepalo.v2no2.1768.

Nadriana, Lenny. “Perlindungan Hukum Terhadap Harta Ahli Waris Dari Pewaris Penjamin Akta Personal Guarantee Di Perusahaan Pailit.” Jurnal Bina Mulia Hukum 2, No. 1 (2017): 93-105. http://jurnal.fh.unpad.ac.id/index.php/JBMH/article/view/jbmh%2Cv1n1%2Ca8.

Novita Sari, Farida, and Umar Ma’ruf. “Perlindungan Hukum Terhadap Harta Dalam Akta Perjanjian Kawin Yang Dibuat Oleh Notaris Bagi Warga Negara Indonesia Yang Beragama Islam.” Jurnal Akta 4, No. 2 (2017): 265. https://doi.org/10.30659/akta.v4i2.1796.

Prasetyo, S B (Stevanus). “Ambiguitas Amanat Konstitusi Mengesahkan Perjanjian Kawin Oleh Notaris Dan Pegawai Pencatat Perkawinan.” Jurnal Education and Development 11, No. 1 (2023): 235-240. https://www.

neliti.com/publications/562859/ambiguitas-amanat-konstitusimengesahkan-

perjanjian-kawinoleh-notaris-dan-pegaw.

Pratiwi, Wira Dharma, Syahruddin Nawi, and Hasbuddin Khalid. “Kewenangan Notaris Dalam Pengesahan Perjanjian Kawin.” Journal of Lex Theory (JLT 2, No. 1 (2021): 77-88.

Putri, Rizha Claudilla. “Bentuk Hukum Perusahaan Persekutuan Di Indonesia Dan Perbandingannya Di Malaysia.” Cepalo 4, No. 1 (2020): 15-28. https://doi.org/10.25041/cepalo.v4no1.1913.

Puu-xiii, Mahkamah Konstitusi Nomor. “Model Perjanjian Kawin Yang Dibuat Setelah.” Masalah-Masalah Hukum 47, No. 3 (2018): 253-267. https://ejournal.undip.ac.id/index.php/mmh/article/view/17297.

Royani, Ahmad. “Perjanjian Kawin Yang Dibuat Setelah Perkawinan Terhadap

Pihak Ketiga (Pasca Putusan Mahkmah Konstitusi Nomor 69/Puu-Xiii/2015).” Jurnal Independent 5, No. 2(2017): 6-16. https://doi.org/10.30736/ji.v5i2.67.

Samudra, Elvareta Bayu. “Pendirian Perseroan Terbatas Oleh Suami Istri Tanpa Perjanjian Kawin Ditinjau Dari Undang-Undang No. 40 Tahun 2007 Tentang Perseroan Terbatas.” Al-Qanun: Jurnal Pemikiran Dan Pembaharuan Hukum Islam 21, No. 2 (2018):359-379. https://doi.org/10.15642/alqanun.2018.21.2.359-379.

Sumirat, Iin Ratna. “Pelanggaran Perjanjian Perkawinan Serta Akibat Hukumnya Analisis Hukum Positif Dan Hukum Islam.” Syaksia: Jurnal Hukum Perdata Islam 20, No. 2 (2020): 279-301. https://doi.org/10.37035/syakhsia.v20i2.2353.

Wahyuni, Wahyuni, Rachmat Safa’at, and Muhammad Fadli. “Kewenangan Dan Tanggung Jawab Notaris Dalam Pembuatan Akta Perjanjian Kawin Pasca Putusan Mahkamah Konstitusi No. 69/Puu-Xii/2015.” Jurnal Ilmiah Pendidikan Pancasila Dan Kewarganegaraan 2, No. 2 (2017): 139-145. https://doi.org/10.17977/um019v2i22017p139.

Wijaya, Ryan Permana, I Nyoman Sujana, and Putu Ayu Sriasih Wesna. “Implementasi Pembuatan Akta Postnuptial Agreement Oleh Notaris Pasca Putusan Makamah Konstitusi Nomor 69/PUU-XIII/2015 (Studi Di Wilayah Kota Denpasar).” Kertha Wicaksana 16, No. 2 (2022): 140-48. https://doi.org/10.22225/kw.16.2.2022.140-148.

Yasa, Putu Astika, and Made Subawa. “Analisis Putusan Mahkamah Konstitusi Nomor 69/Puu-Xiii/2015 Tentang Perjanjian Kawin.” Kertha Semaya : Journal Ilmu Hukum 7, No. 2 (2019): 1. https://doi.org/10.24843/km.019.v07.i02.p11.

Yulies, Tiena Masriani. “Perjanjian Perkawinan Dalam Pandangan Hukum Islam.” Serat Acitya – Jurnal Ilmiah UNTAG Semarang 5, No. 3 (2017): 128-149.

DOI: https://doi.org/10.25072/jwy.v7i2.4217